Beras Analog |
Tanggal 17 April 2012 adalah hari bersejarah bagi Annisa Karunia dan dua
rekannya, Suba Santika Widara dan Yulianti. Ketiganya mahasiswi
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian
(Fateta) IPB Bogor dan Peneliti dari F-Technopark Institut Pertanian Bogor (IPB) melahirkan produk pangan alternatif mirip beras yang diberi nama "beras analog" Ada juga yang menyebutnya “beras artificial”, “beras tiruan” dan lainnya.
“Produk mirip beras yang kita kembangkan dibuat dari tepung lokal selain beras dan terigu,” kata Dr. Slamet Budijanto, Direktur F-Technopark Fakultas Teknologi Pertanian IPB di Bogor (15/4).
Dikemukakannya bahwa produk pangan tersebut dirancang khusus untuk
menghasilkan sifat fungsional dengan menggunakan bahan tepung lokal,
seperti sorgum, sagu, umbi-umbian dan bisa ditambahkan “ingridient” pangan, seperti serat, antioksidan dan lainnya yang diinginkan.
Menurut Slamet, di luar negeri seperti China dan Filipina, diproduksi
dari beras menir menjadi beras utuh untuk kebutuhan fortifikasi vitamin
atau mineral tertentu. “Di antaranya untuk fortifikasi zat besi,” katanya menambahkan.
Mengenai teknologi pembuatannya, menurut dia, Technopark menggunakan teknologi ekstrusi menggunakan “tween screw extruder”* dengan “dye” yang dirancang khusus dengan mengatur kondisi proses dan formulanya.
Dikagumi Menteri BUMN
Dikagumi Menteri BUMN
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengajak
tiga orang mahasiswa IPB keluar negeri atas keberhasilan mereka
menciptakan produk pangan alternatif mirip beras yang diberi nama “beras
analog” tersebut dalam kuliah umum memperingati 60 tahun Pendidikan
Pertanian Indonesia di Gedung Graha Widya Wisuda IPB (17/4).
Pada kesempatan pertemuan tersebut, Annisa Karunia menyampaikan temuan baru beras analog yang dilakukan dirinya dan tim.
Dahlan mengaku kagum dengan kemampuan IPB menciptakan beras analog
tersebut. Ia pun akan mencoba memasak beras analog pemberian mahasiswa
tersebut.
* teknologi ekstrusi dengan sistem tekanan dan pembentukan ulir pada bahan
0 komentar: