Senin, 14 Mei 2012

Sejarah Ilmu dan Teknologi Pangan IPB

Published by Smiler tool on Senin, 14 Mei 2012  | No comments

      

Program pendidikan tinggi Teknologi Pangan di IPB secara resmi dimulai sejak berdirinya Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian (FATEMETA) pada tahun 1964. Cikal bakal bidang Teknologi Pangan sudah ada di dua fakultas pembentuk IPB yaitu Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan dalam mata ajaran Pengolahan Hasil Hewan, dan Fakultas Pertanian dan Kehutanan dalam mata ajaran Pengolahan Hasil Tanaman. Setelah berdirinya IPB pada tanggal 1 September 1963 dengan lima fakultas, maka fasilitas dan sumberdaya manusia dan bidang teknologinya sudah menyebar di fakultas-fakultas Pertanian, Kehutanan dan Peternakan sedangkan fasilitas dan sumberdaya manusia Mekanisasi menyebar di Fakultas Pertanian dan Fakultas Kehutanan.
     Dalam rangka mendukung program pembangunan nasional, pemerintah menugaskan IPB untuk membentuk fakultas baru dalam teknologi pengolahan dan mekanisasi pertanian. Maka dibentuklah Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian (FATEMETA) yang terdiri atas 2 Jurusan, yaitu Jurusan Teknologi dan Jurusan Mekanisasi. Jurusan Teknologi mempunyai 3 Bidang Studi, yaitu Teknologi Pangan, Teknologi Hasil Perkebunan dan Teknologi Hasil Hutan, sedangkan Jurusan Mekanisasi mempunyai 2 ”major” yaitu ”Major” Mesin-mesin Pertanian dan ”Major” Konstruksi. Dari Fatemeta ini pulalah dikembangkan pendidikan Teknologi Hasil Pertanian/ Teknologi Pangan di Sekolah Kejuruan SMT Pertanian di Indonesia.  
Pada tahun 1968 FATEMETA berganti nama menjadi Fakultas Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian (singkatannya tetap FATEMETA) dengan 2 jurusan yaitu Jurusan Mekanisasi Pertanian dan Teknologi Hasil Pertanian. Lulusan pertama bidang studi Teknologi Pangan terjadi pada tahun 1971 dengan gelar Sarjana (Ir) Teknologi Hasil Pertanian.
          Mulai tahun 1972 IPB menjadi pionir dalam menyelenggarakan program pendidikan Sarjana S1 dengan lama belajar 4 tahun yang terdiri atas 8 semester dengan dua pilihan:yaitu teknologi atau sain. FATEMETA hanya memilih teknologi. Untuk bidang sains diterapkan pada Program Pascasarjana. Dalam pilihan bidang teknologi, di samping penguasaan teori  (knowledge) dalam Teknologi Hasil Pertanian/THP, juga dituntut kompetensi keterampilan (skill) dan sikap profesional (attitude), yang diperkuat dengan kegiatan-kegiatan intensif dalam praktikum dan  demonstrasi produksi dalam Pilot Plant, kunjungan industri, serta praktek industri/lapang.
       Tahun 1981 FATEMETA Jurusan THP berkembang menjadi dua Jurusan, yaitu Teknologi Industri (TIN) dan Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP). Sementara Jurusan Mekanisasi Pertanian berganti nama menjadi Jurusan Teknik Pertanian (TEP). Program Studi S1 di Jurusan ITP disebut Program Studi Teknologi Pangan dengan gelar lulusannya Sarjana (Ir) Teknologi Pangan, sedangkan Program Studi S2 dan S3 disebut Ilmu Pangan dan lulusannya bergelar masing-masing Magister Sains (MS) dan  Doktor (Dr). Pada tahun 1989 Jurusan ITP berganti nama menjadi Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi (TPG). 
Pada tahun 2002, istilah Jurusan berganti nama lagi menjadi Departemen, sehingga namanya berubah menjadi Departemen Teknologi Pangan dan Gizi. Pada tahun 2004, Departemen TPG membuka program penyelenggaraan khusus Magister Profesi Teknologi Pangan (MPTP) pada tahun 2004. Program ini banyak diikuti oleh kalangan industri dan pegawai pemerintah (terutama BPOM). Dengan adanya penajaman mandat keilmuan Departemen pada tahun 2005, nama Departemen TPG diubah lagi ke nama awal, yaitu Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) yang mandat utamanya adalah mengembangkan ilmu dan teknologi pangan, meliputi kimia, mikrobiologi, rekayasa proses, analisis, mutu dan keamanan pangan.
Sejak berdirinya hingga sekarang, Departemen ITP telah meluluskan lebih dari 4000 Teknologi Pangan serta S2 dan S3 Ilmu Pangan dan telah bekerja di berbagai instansi pemerintah dan swasta yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan sebagian di luar negeri.
    Departemen ini telah mencapai keunggulan dalam pengajaran dan penelitian serta memiliki mahasiswa-mahasiswa yang berkualitas. Departemen ini memiliki reputasi baik dalam kinerja penelitian fakultas, kurikulum, proses pendidikan, kinerja lulusan, manajemen internal dan organisasi, dan penciptaan dan perluasan kemitraan yang saling menguntungkan dengan sektor pemerintah dan swasta, nasional dan internasional. Departemen ini telah mengadopsi kurikulum ilmu pangan direkomendasikan oleh Amerika Serikat Institut Teknologi Makanan (IFT) sejak tahun 2003. Adopsi ini telah diakui Departemen sebagai trend setter dalam pengembangan ilmu makanan dan pendidikan teknologi di Indonesia.

Filed in :
About the Author

Write admin description here..

0 komentar:

    If you would like to receive our RSS updates via email, simply enter your email address below click subscribe.

Discussion

Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top